Kebiasaan Menulis Berawal dari Konsisten Menulis Diari

c7ed41dd-b0b6-43f4-a437-0c8404f0b8deMenulis diari atau buku harian secara konsisten sewaktu kuliah berkembang menjadi kegiatan menulis yang konsisten saya lakukan hingga saat ini. Inspirasi bukanlah dicari, melainkan sedikit demi sedikit datang menghampiri. Ketika kita mendapat cercah-cercah inspirasi, tulislah segera agar ide-ide itu tidak lenyap, seperti yang Naval katakan bahwa “Inspiration is perishable, act on it immediately.” Cercah-cercah ide itu akan berkembang menjadi satu tulisan utuh seiring dengan dedikasi waktu dan pikiran kita untuk mengembangkan secuil ide yang tiba-tiba muncul di awal. Menulis seperti menjahit perca-perca ide sedikit demi sedikit hingga akhirnya menjadi suatu karya, baik itu puisi, cerpen, novel, atau tulisan apa pun yang berpotensi dihasilkan. Saya tidak punya jadwal menulis, misalnya sehari setengah atau satu jam, karena menulis sudah menjadi bagian dari hidup saya. Saya menulis hal-hal yang saya ketahui, sukai, dan cintai, itulah resepnya. Tenggat waktu perlu saya tentukan, meski nantinya meleset, setidaknya tidak akan meleset sampai jauh. Paling lama sebulan dari tenggat waktu yang telah ditentukan. Continue reading “Kebiasaan Menulis Berawal dari Konsisten Menulis Diari”

Momen Eureka


How I Met Your Mother (HIMYM) serial favoritku. Serial ini bukan soal perjalanan bertemu dengan jodoh, tetapi soal kita tidak selalu mendapatkan hal yang sesuai dengan harapan dan keinginan dalam hidup ini. Pengalaman manis dan pahit kita lalui. Kita terus menjalani setiap babak dalam hidup dan berevolusi menjadi pribadi yang lebih baik. Perjalanan hidupku pun tidak selalui sesuai dengan harapan dan keinginan. Lima tahun ini aku menempuh berbagai cara agar aku bisa menjadi sosok yang lebih baik. Di tulisan “I’m Alive and A New Day Has Come”, aku menulis sedikit cerita tentang serangkaian peristiwa tidak enak di masa lalu dan di fase ini aku bisa melaluinya. Butuh waktu lama untuk pulih setelah jatuh ke dasar jurang kecewa. Dan seperti layaknya roda kehidupan, aku menghadapi lagi fase kekecewaan berikutnya yang membuatku ingin menyerah dan berhenti berjuang. Aku berikan yang terbaik, tetapi yang kudapat malah kekecewaan dari sejumlah orang. Belum lagi kehilangan dan kenyataan yang tak enak. Dan jodoh yang tak kunjung datang meski aku melakukan segala daya dan upaya. Doa yang tak kunjung dikabulkan membuatku jadi tidak semangat lagi. Aku berhenti lari. Untuk apa aku berusaha lagi? Hingga akhirnya satu peristiwa membuatku menangis dan ingin berteriak lagi. Aku bertanya-tanya aku kenapa lagi. Hanya karena hal begini saja aku menangis? Dari situ, aku tahu kondisi mentalku sedang tidak baik-baik saja. Besoknya, dalam keadaan marah dan hati yang tidak karuan, aku pergi ke luar kota untuk menemui adikku. Sampai di depan kost adikku, pikiran sempat nge-hang, lalu tersadar aku terjatuh dari ojek daring karena celanaku yang lebar sempat tersangkut di pijakan kaki. Continue reading “Momen Eureka”

Alon-Alon Waton Kelakon


5377013A-98AB-4B59-B6BC-FD13DDB9A6F1 Ambil seperlunya dari alam. Kata-kata itu yang paling tepat menggambarkan. Energi yang kita berikan kepada dunia itulah yang akan kembali pada kita. Kekuatan super, jabatan tinggi, kekuasaan tinggi, atau banyak uang memiliki tanggung jawab besar. Seperti kutipan dalam film Spiderman, “With great power comes great responsibility.” Enggak ada cara instan. Mau kaya perlu usaha. Mau sehat dan langsing perlu usaha. Makan makanan sehat dan berolahraga. Pun di perihal investasi. Perlu proses dan waktu agar investasi menghasilkan. Tidak perlu menggunakan cara cepat, misalnya titip dana investasi di pihak tertentu yang ternyata penipuan dengan iming-iming keuntungan besar atau minum pil pelangsing. Cara instan ada konsekuensinya. Yang dituai sesuai dengan yang ditanam. Karma menanti di depan mata. Entah itu dibayar tunai atau dicicil dengan penderitaan di dunia atau di akhirat nanti.
Continue reading “Alon-Alon Waton Kelakon”

Teman Berbagi Cerita

Tidak apa jalan kita berbeda, karena suatu saat kita kan berpapasan lagi di jalan yang sama, entah itu karena kesamaan hobi, pekerjaan, energi, karena rindu atau sekadar ingin tahu kabar satu sama lain. Atau bisa juga karena ada sosok dalam dirinya yang kita cari. Hidup ini seperti matahari terbit dan tenggelam. Kita begitu penting di mata seseorang, tetapi sebetulnya kita atau mereka hanya lewat. Tidak perlu bersedih atau berbahagia terlalu lama. Tak perlu kita genggam tangan mereka kuat-kuat, karena toh semuanya hanya lewat. Mereka sekadar menjadi teman berbagi cerita selama perjalanan hidup dan memiliki kenangan tersendiri dalam ingatan.

Continue reading “Teman Berbagi Cerita”

Menjalani Hidup dengan Sebaik Mungkin

What’s more important than loving and being loved?
It’s living the best life possible.

Sunset

Membaca lagi buku harian setelah sekian lama membuatku tertawa. Aku begitu bodoh dalam hal cinta. Yang berubah dari diriku adalah kedewasaan. Malam berikutnya aku membacanya lagi. Kali ini aku merasa kasihan pada diriku yang dulu. Aku begitu berharap dicintai balik. Padahal ada yang lebih penting dari itu, yaitu menjalani hidup dengan sebaik mungkin. Aku juga tak perlu merasa insecure hanya karena cinta tak terbalas lantas merasa diri tak berharga. Allah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya. Continue reading “Menjalani Hidup dengan Sebaik Mungkin”

Berprasangka Baik

Seorang teman mengirim pesan WA mengatakan bahwa kisah cinta kami tidak mulus karena terkena kutukan setelah kami tidak menyelesaikan main jelangkung. Aku mengatakan kepadanya bahwa bukan itu penyebabnya. Melainkan karena sudah takdir. Aku menceritakan soal ini kepada Mamah dan katanya lebih baik dia tidak kurespons. Aku memilih untuk berprasangka baik kepada temanku. Dia perlu teman bicara. Apalagi pada pandemi saat ini, tentulah tidak mudah menjaga kewarasan. Sebaik-baiknya bersikap adalah berprasangka baik.

Continue reading “Berprasangka Baik”

Bagaimana Metode Kaizen Writing Workshop Mengubah Persepsi Saya Tentang Menulis

Bulan April lalu saya mengikuti Kaizen Writing Workshop yang diadakan oleh Dee Lestari. Begitu Ibu Suri mengumumkan workshop penulisan kaizen batch pertama di Instagramnya, saya tidak berpikir panjang untuk mengikuti kelasnya karena ingin belajar menulis novel langsung dari penulis favorit saya sejak satu dekade lalu. Ada tiga modul yang beliau paparkan dalam pelatihan daringnya yaitu:

  1. Ide Menjadi Karya: Memahami Ide & Struktur Kerja
  2. Seni Bercerita: Menghidupkan Cerita & Karakter
  3. Sentuhan Profesional Riset, Swasunting, & Disiplin Kaizen

Continue reading “Bagaimana Metode Kaizen Writing Workshop Mengubah Persepsi Saya Tentang Menulis”

Dia yang Mendapat Tempat Teristimewa di Awan Kenangan


Takkan pernah habis air mataku mengenang hal-hal baik tentang dirinya karena dia sosok yang paling berkesan dalam hidupku
Tentang bagaimana dia banyak mengubah hidupku
Dia ingin aku menjadi sosok yang lebih baik dan dia ingin aku maju
Dia membantuku meraih cita-citaku sebagai penerjemah
Selalu mengajakku ke tempat-tempat baru
Dia mengajarkanku untuk tersenyum dari mata
Mengajarkanku membuat email bisnis yang baik dan benar kepada klien
Mengajarkanku bersikap baik, sopan, ramah, dan menyenangkan,
meski sampai saat ini aku belum sepenuhnya bisa menjadi orang yang ramah dan menyenangkan Continue reading “Dia yang Mendapat Tempat Teristimewa di Awan Kenangan”

Ruang Rindu

Di daun yang ikut mengalir lembut
Terbawa sungai ke ujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup rindu yang sesakkan dada

Sore itu setelah makan makanan khas kota yang kutinggali setahun ini, aku susuri trotoar untuk melihat-lihat jika ada hal yang mencuri perhatianku. Tidak ada yang membuat hati berdecak kagum atau terpana. Aku hanya menikmati berjalan menyusuri trotoar sehabis makan nasi gonjleng. Pada momen itu aku bahagia. Aku sampai pada titik di mana aku legawa menjalani kehidupan setahun terakhir di kota yang awal-awalnya banyak kurutuk. Kemudian aku teringat aku perlu memeriksa jam tangan. Kucari tukang servis jam tangan di sepanjang trotoar dan langkahku terhenti di depan toko. Aku rogoh jam tangan hitam hadiah ultah dari seseorang dari dalam tas, ternyata jam tangan itu hidup lagi. Jam tangan itu kusodorkan ke tukang servis yang setelah dicek, alat pengukur menunjukkan daya baterai ada di parameter kuning. Sudah waktunya baterai diganti. Continue reading “Ruang Rindu”

Tempat yang Layak untuk Cinta

Strong like a mother holds her child
Free as horses runnin’ wild
And real as a prayer on a lonely night
And sure as the ocean tide
Oh love
Oh love

All the many colors that you’re made of
You heal
You bleed

You’re the simple truth and you’re the biggest mystery
Oh love
Oh love

Deep as the life from God’s own breath
Endless even after death
Gone like the sunset
You can break a heart in pieces
Put it back together again
You can break down sweet forgiveness
You’re the one that never ends
Oh love

Renovasi rumah yang tak seberapa selama 2 minggu melelahkan dan membuat stres karena rumah berantakan, berdebu, dan tak karuan dibuatnya. Tadinya kupikir bakalan selesai sebelum tanggal 24 Juni. Tapi sepertinya perlu 2-3 hari lagi. Kamar yang kutempati juga direnovasi. Barang-barang aku keluarkan dari kamar semalam sebelumnya karena aku lebih suka mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. Aku tidak begitu suka dengan segala sesuatu yang bersifat mendadak dan tidak berjalan sesuai rencana. Cukup sekali saja badai datang dalam hidup dan memporak-porandakan ‘rumahku’. Aku masukkan barang-barang itu ke dalam tas sesuai dengan kategori letak keberadaannya di kamar, jadi ketika aku mencarinya, aku tahu di mana akan menemukannya. Misalnya monitor dan laptop, mereka berdua aku letakkan masih di atas meja kantor. Kosmetik-kosmetik yang ada di atas lemari pakaian, aku masukkin ke dalam tas kertas berukuran besar. Hidupku belum tertata dengan baik sejak kepindahanku ke Cilegon tahun lalu. Belum semua barang aku letakkan ke dalam tempatnya.

Continue reading “Tempat yang Layak untuk Cinta”