Tempat yang Layak untuk Cinta

Strong like a mother holds her child
Free as horses runnin’ wild
And real as a prayer on a lonely night
And sure as the ocean tide
Oh love
Oh love

All the many colors that you’re made of
You heal
You bleed

You’re the simple truth and you’re the biggest mystery
Oh love
Oh love

Deep as the life from God’s own breath
Endless even after death
Gone like the sunset
You can break a heart in pieces
Put it back together again
You can break down sweet forgiveness
You’re the one that never ends
Oh love

Renovasi rumah yang tak seberapa selama 2 minggu melelahkan dan membuat stres karena rumah berantakan, berdebu, dan tak karuan dibuatnya. Tadinya kupikir bakalan selesai sebelum tanggal 24 Juni. Tapi sepertinya perlu 2-3 hari lagi. Kamar yang kutempati juga direnovasi. Barang-barang aku keluarkan dari kamar semalam sebelumnya karena aku lebih suka mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. Aku tidak begitu suka dengan segala sesuatu yang bersifat mendadak dan tidak berjalan sesuai rencana. Cukup sekali saja badai datang dalam hidup dan memporak-porandakan ‘rumahku’. Aku masukkan barang-barang itu ke dalam tas sesuai dengan kategori letak keberadaannya di kamar, jadi ketika aku mencarinya, aku tahu di mana akan menemukannya. Misalnya monitor dan laptop, mereka berdua aku letakkan masih di atas meja kantor. Kosmetik-kosmetik yang ada di atas lemari pakaian, aku masukkin ke dalam tas kertas berukuran besar. Hidupku belum tertata dengan baik sejak kepindahanku ke Cilegon tahun lalu. Belum semua barang aku letakkan ke dalam tempatnya.

Ketika kami membereskan buku-buku yang akan disumbangkan, skripsiku diketemukan. Sebuah pengingat bahwa skripsi itu selesai 13 tahun lalu, tak terasa waktu berlalu selama itu. Di bagian Writer’s Page, tercantum lirik lagu Oh Love yang dibawakan oleh Brad Paisley feat Carrie Underwood dan ucapan terima kasih. Aku heran kenapa aku mencantumkan lagu itu. Aku baca liriknya dan bertanya apa yang ada dalam pikiranku saat itu. Setelah kuputar lagunya, aku baru paham kenapa lagu itu begitu berarti, dan baru ngeh artinya hari ini. Lagu ini bercerita tentang penggambaran cinta. Cinta melukai, cinta menyembuhkan. Cinta membuat hati hancur berkeping-keping. Pun cinta mengembalikannya ke tempat semula, utuh.

Perlahan-lahan aku benahi yang berserakan, aku letakkan barang-barang ke tempat mereka seharusnya disimpan. Bukan kontainer plastik yang bajunya aku harus cari-cari dan rogoh-rogoh setiap kali aku ingin mengenakannya. Sekarang mereka punya tempat yang layak, sebuah lemari yang aku suka karena spesifikasinya sesuai dengan kriteriaku. Space-nya cukup untuk menampung semua pakaian dan barang-barang masa lalu yang tetap ingin kusimpan. Karena hati yang pernah patah memerlukan hati dengan spesifikasi yang khusus. Ia adalah rumah yang layak untukku menetap, tempat pulang, tempat yang membuatku merasa nyaman menjadi diriku sendiri, seseorang yang menerimaku apa adanya, dan seseorang yang bertahan denganku dengan segala keanomalian yang aku punya.

Yang kuyakini saat ini adalah divine intervention akan terjadi jika memang Dia akan mempertemukanku dengan seseorang yang hatinya akan menjadi tempat yang layak untuk cinta seperti yang digambarkan dalam lagu Oh Love dan seperti dalam puisi “Hati” yang aku buat, “hati adalah rumah tempat satu nama datang menetap dan tak akan pergi, kecuali suatu saat nanti ia dipersilakan untuk angkat kaki“.

Tinggalkan Pesan